Rabu, 29 April 2015

cerpen



SEKOLAH IMPIAN



            Hujan telah mengguyur daerah Panduwan sejak dua jam lalu. Permukiman kumuh di sekitar gunung sampah menambah kesan prihatin. Tumpukan sampah basah maupun kering menjadi objek  utama daerah Panduwan. Sekelompok anak kecil menari-nari bahagia dengan membawa payung-payung yang setengah rusak. Mereka tidak memperdulikan hujan yang semakin deras. Badan-badan itu basah kuyup, tetapi mereka tetap tersenyum bahagia.
            “Yun, Bela izin sama kakek dulu ya” ucap seorang gadis kecil. Yang diajak bicara hanya mengangguk dan melanjutkan tariannya. Di sebuah gubuk kecil yang berdinding kardus dan beratap seng seadanya, duduklah seorang lelaki tua yang sedang membaca Al-Quran dengan khusyuk.
“Assalamualaikum kek,” sapa gadis kecil yang bernama Bela itu. Lelaki tua tersebut mengangkat kepala.
“Waalaikumsalam. Ya, ada apa Bela?”tanyanya.
“Kek, Bela mau ikut ojek payung. Boleh ya?”.
“Iya, tapi kamu hati-hati. Jangan lama-lama ya”.
“Iya Kek. Assalamualaikum”sahut Bela.       
            Bela dan teman-temannya pergi ke  sebuah daerah yang cukup ramai. Hujan bagi mereka adalah saat yang membahagiakan, karena mereka bisa mengumpulkan uang. Bela punya satu keinginan yang sangat kuat :Ingin sekolah. Sejak orangtuanya bekerja menjadi TKI di luar negeri, Ia hanya tinggal berdua dengan yang kakeknya sudah tua. Tetapi Bela tak pernah menyerah. Dengan bekal ajaran agama yang telah Ia terima sejak kecil, membuatnya menjadi pribadi yang baik dan selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya.
            “Yuni, kita ke toko itu yuk” ajak Bela sambil menunjuk sebuah toko di ujung jalan.
 “Permisi mbak, butuh payung?” Bela menawarkan jasa ojek payungnya.
“Berapa ongkosnya?” tanya perempuan tersebut.
“Terserah mau kasih berapa mbak” jawab Bela polos.
“Dua ribu ya”.
“Alhamdulillah, boleh. Ini payungnya mbak” Bela menyerahkan payungnya.
            Satu setengah jam berlalu. Hujan telah reda, yang tersisa hanya gerimis halus. Bela dan teman-temannya harus  kembali ke rumah masing-masing.
            Sesampainya di rumah, Bela mencium tangan kakeknya. Kemudian ia berwudhu dan mengerjakan shalat Magrib. Setelah shalat Magrib, seperti biasa Ia dan kakeknya tadarrusan bersama.
            Setelah shalat Magrib, mereka makan malam seadanya.
“Kek, Bela ingin sekolah”ucap Bela membuka pembicaran.
“Bela, maafkan kakek. Kamu memang sudah pantas untuk sekolah. Tetapi kita tidak punya uang. Makan sehari-hari saja, kita hanya mengandalkan dari hasil pemulungan sampah”jawab Kek Dulmajid lirih.
Hatinya begitu sedih mendengar keinginan cucu tersayangnya yang ingin sekolah.
            “Iya Bela tahu, Kek. Tapi apakah setiap anak-anak disini tidak sekolah?”tanya Bela dengan polos.
“Entahlah, Kakek prihatin. Kakek sangat berharap pemimpin kita bisa menyadari keadaan rakyat kecil seperti kita”jawab Kakek Dumajid lagi.
“Pemimpin itu siapa kek?” Bela mendongakkan kepalanya.
 “Pemimpin itu orang yang diamanatkan untuk memimpin dan mensejahterahkan kehidupan masyarakat di suatu daerah”jawab Kek Dulmajid lembut.
            “Kalau begitu, Bela harus kasih tahu pemimpin itu, bagaimana keadaan kita disini” ujar anak kecil tersebut dengan bersemangat.
“Hahaha,  kamu masih kecil, Nak. Ya sudah, cepat habiskan nasinya. Setelah itu kita shalat Isya berjamaah”sahut Kek Dulmajid.
“Iya,Kek”.
            Pagi yang cerah, mentari menampakkan diri dari ufuk timur. Penduduk di Panduwan memulai hari mereka. Hari-hari yang berkumpul di gunung sampah. Hari-hari yang menggantungkan penghasilan dari gunung sampah. Tetapi mereka masih bersyukur. Syukur itulah yang membuat nikmat selalu bertambah, tak akan habis nikmat Tuhan sampai kita mati pun.
            Bela, Yuni, Rani, Doni, dan Zani sejak pagi sudah mengais-ngais tumpukan sampah. Mencari rezeki di balik tumpukan sampah. Mereka melakukan hal ini sejak masih sangat kecil, bahkan mungkin jika mereka membayangkan sebuah gunung, yang muncul  tetaplah Gunung Sampah. Bela masih berkutat di tumpukan sampah. Tiba-tiba matanya terbelalak. Ia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Ia mengambil benda itu, yang ternyata adalah buku bacaan sekolah.
            Ia berteriak bahagia, bahkan ia loncat-loncat sampai semua orang melihatnya.
 “Hei, Bela. Ada apa sih?”teriak Doni dari balik batu besar.
“Don, aku nemuin buku sekolah. Kita bisa belajar!” teriak Bela tak kalah kuatnya. Kek Dulmajid yang kebetulan ada disana, hanya menggeleng-geleng. Tak disadarinya, air mata jatuh di pipinya. Ia amat menyayangi cucu semata wayangnya.
            “Bela, jangan mimpi deh. Kita ini miskin, mana bisa sekolah”sahut Zani.
“Kata siapa? Kan Allah selalu mendengar doa-doa hambanya. Bela selalu berdoa kok.”jawab Bela lugas.
 “Iya kan, Kek?” tanya Bela menoleh ke Kakek Dulmajid. Kakek Dulmajid baru tersadar dan cepat-cepat mengusap air matanya.
“Iya, Allah Maha Mendengar”jawab Kek Dulmajid lantang.
            Sejak menemukan buku sekolah itu, Bela belajar dengan tekun. Ia sangat bahagia bisa mengenal sedikit tentang pelajaran sekolah. Bela bahkan mengajarkan kepada teman-temannya. Ia benar-benar berusaha untuk bisa sekolah.  
            Malam ini, hujan turun dengan sangat deras. Rumah kardus yang merupakan tempat tinggal satu-satunya bagi Bela dan Kakek Dulmajid sudah bergoyang-goyang. Nasib rumah ini sangat kritis. Seandainya ada angin besar yang menerpa, rumah mereka akan roboh.
            “Kek, gimana ini? Bela takut!” teriak Bela dari ruang depan.
            “ Nggak apa-apa Bela, berdoa aja. Ayo, tidur, nanti bangunnya kesiangan.” ajak Kek Dulmajid.
            Bela menuruti kata-kata kakeknya. Ia berdoa,  “Ya Allah, Bela minta semoga rumah ini tidak roboh, karena ini satu-satunya tempat tinggal kami”.  Bela tidur di kamar yang satu-satunya di rumah itu, bersama dengan kakeknya.
            Sementara di luar hujan semakin deras. Hingga subuh menjelang, hujan masih turun, walaupun sudah agak reda.
            Besoknya, desa Panduwan terendam oleh air. Ketika Bela terbangun, ia mendapati dirinya berada di tenda pengungsian. Ia langsung duduk, dan menanyakan  keadaan ini kepada warga sekitar.
            “Kakeeeeekkkkk Dulmajiddd!!” Bela berteriak. Ia melihat desanya terendam air yang tingginya hampir mencapai 2 meter. Bela menangis, berlari kesana kemari mencari kakeknya. Ia mendekati Mang Ujang, tetangganya.
            “Mang, kakek dimana?” tanya Bela.
            “Maaf Bela, Mamang tidak tahu. Tadi pagi Mamang  melihat kakek Dulmajid ketika ia menyuruh Mamang untuk membawamu kesini. Setelah itu, Mamang tidak tahu keberadaan Kakek Dulmajid.” Jawab Mang Ujang dengan nada lirih.
            “Ya Allah, tolong selamatkan kakek. Bela cuma punya Kakek disini” Bela mulai menangis dan berlutut di tengah-tengah kesibukan orang-orang yang mengungsi.
            Tiba-tiba ada seorang lelaki separuh baya menghampiri Bela. Ia menenangkan Bela dan berkata, “Bela, kakekmu hanyut dibawa air. Banyak warga yang hilang dalam banjir bandang ini. Sabar ya, Nak.”
            “Bapak siapa?” tanya Bela sendu.
            “Saya reporter yang meliput banjir ini, Nak. Tadi saya melihat nama kakekmu ada di daftar korban banjir.” jawabnya singkat.
            Kali ini Bela benar-benar menangis. Ia telah kehilangan keluarga satu-satunya yang ia punya di Jakarta. Bela hanyalah anak kecil yang belum tahu tentang kehidupan. Mang Ujang iba melihatnya. Ia memutuskan untuk mengajak Bela tinggal bersama keluarganya. Karena takut sendiri, Bela pun bersedia tinggal bersama keluarga Mang Ujang.
            

Akibat peristiwa banjir itu, Bela tumbuh menjadi anak yang tegar. Ia berusaha mencari uang dengan kerja kerasnya. Ia tidak ingin menyusahkan keluarga Mang Ujang yang telah bersedia menampungnya. Sejak peristiwa banjir itu pula Bela menjadi cukup dekat dengan lelaki petugas evakuasi yang membetritahu tentang kakeknya pada waktu banjir itu.
            Bela sering menanyakan tentang sekolah, pekerjaan orang dewasa, dan kehidupann anak-anak yang tidak sekolah. Orang itu sangat simpati dengan niat Bela yang ingin sekolah. Ia berusaha untuk mewujudkan keinginan Bela. Ia memberitakan tentang keadaan anak-anak yang tidak sekolah di daerah kumuh. Ia juga mengajukan berbagai permintaan ke pihak pemerintah agar dibangun sebuah sekolah  di Desa Panduwan.
            Pemimpin daerah tesebut merespons baik permintaan reporter tersebut. Setelah meninjau lokasi, akhirnya dibangunlah sebuah sekolah yang menyediakan pendidikan dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
            Setelah 1 tahun berjalan, akhirnya berdirilah sebuah sekolah di Desa Panduwan. Sekolah ini merupakan tempat yang dicintai anak-anak, tempat yang membuat kecerahan bagi anak-anak. Dan tempat yang nantinya akan melahirkan tunas-tunas bangsa yang cerdas dan jujur.
            Bela sangat bahagia. Ia bersyukur kepada Allah, ternyata keinginannya untuk sekolah bukan hanya sekedar mimpi. Allah telah mewujudkan impiannya! Benar-benar indah! Bela tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berprestasi. Ia bisa menyelesaikan sekolahnya dengan sangat baik dan melanjutkan ke Universitas Negeri dengan beasiswa. Ketika orang tuanya pulang, mereka sangat bangga kepada anak mereka. Akhirnya Bela menjadi orang yang sukses dengan selalu bergantung dan percaya kepada Allah SWT. 


Penulis : Amrina Rosyada

Jumat, 17 April 2015

artikel bahaya merokok

BAHAYA MEROKOK


Sudah di buktikan oleh banyak orang bahwa  merokok dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun telah diketahui dengan jelas. 
Menurut penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, impotensi, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, tekanan darah tinggi, serta gangguan kehamilan, cacat pada janin dan lainnya.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.
ZAT-ZAT BERACUN PADA ROKOK
Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya.
Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :
1.Karbon monoksida (CO).
Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar.

Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
2. Nikotin
Nikotin adalah merupakan candu yang sangat kuat.  Nikotin rokok mengandung lebih banyak zat addictive (zat yang menyebabkan kecanduan) daripada heroin ataupun kokain. Perusahaan-perusahaan rokok seringkali memanipulasi kadar nikotin pada rokok yang mereka produksi agar memberikan rasa yang tetap sama. Mereka juga tidak bisa memastikan kadar nikotin yang sama pada setiap batang rokok yang anda hisap.

Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.

Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti.

Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.

Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
3. Tar
Tar adalah sebuah zat yang dihasilkan dalam pembakaran tembakau (rokok biasa) dan bahan tanaman lain (rokok herbal) ketika seseorang merokok. Ia merupakan campuran dari beberapa zat yang bersama-sama membentuk suatu massa yang dapat melekat di paru-paru.Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4. Kadmium
Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5. Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
6. Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
7. Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.
8. Hidrogen Sianida/HCN
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
9. Nitrous Oxid
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter.
10. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.
11. Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
12. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
13. Hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
14. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15. Metil Klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organic yang beracun.
16. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
Akibat dari Merokok
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkanCO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
- Gelisah, tangan gemetar (tremor)
- Cita rasa / selera makan berkurang
- Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya
Tar dan Asap Rokok 
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :
- Batuk-batuk atau sesak napas
- Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas,
lidah atau bibir
Nikotin 
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah,
tang erat dengan terjadinya serangan jantung
Gas CO (Karbon Mono Oksida) 
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah.
Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen
Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida.  Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas.

sumber : http://note-why.blogspot.com/2012/09/artikel-tentang-bahaya-merokok.html

Rabu, 08 April 2015

tugas softskill b.indonesia



Penalaran dan Silogisme & Entimen


Definisi Penalaran
Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan mengemukakannya kepada orang lain.
A.    Penalaran Induktif
            Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
  1. Penalaran Deduktif
            Penalaran deduktif adalah proses penalaran    untuk  menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang  bersifat umum.
·         Proporsi adalah Suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan.
·         Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.
  • Inferensi (infere) adalah menarik kesimpulan.
    • proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui.
·         Implikasi (implicare) : melibat / merangkum.
·         rangkuman, sesuatu yang dianggap ada karena sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu sendiri.
·         Evidensi adalah Semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu.
·         Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena.
·         evidensi berbentuk data & informasi (keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).
·         Cara menguji data Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi.

·         Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian data:
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas
·         Fakta adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan
·         Untuk menguji fakta butuh melakukan 2 penilaian
1.      menentukan apakah data itu merupakan kenyataan atau yang sungguh terjadi. Setelah yakin dengan hal itu barulah dilakukan penilaian yang kedua.
2.      Penilaian kedua ini berdasarkan 2 dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi.
·         Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa cara pokok sbagai berikut:
1.      Tidak mengandung Prasangka
            artinya pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
2.      Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
3.      Kemashuran dan Prestise
            Faktor ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Apakah ahli menyertakan pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
4.      Koherensi dengan Kemajuan
            Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu. Untuk memperlihatkkan bahwa penulis benar-benar siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan.
Silogisme
·         Silogisme adalah Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya.
·         Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan.
·         Jenis silogisme Silogisme Kategorial, Silogisme hipotesis, Silogisme alternatif
·         Unsur- unsur yang terdapat dalam silogisme Premis Umum (Premis Mayor), Premis Khusus (Premis Minor), Simpulan
·         Silogisme kategorial adalah salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.
·         silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau tidak
·         Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
·         Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
·         Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Definisi Entimen
Entimen adalah Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.