Rabu, 28 Oktober 2015

barbershop

ANALISIS USAHA / PERUSAHAAN YANG BERADA DI LINGKUNGAN KITA

1.PENDAHULUAN
            Barber berasal dari bahas Latin "barba" berarti "Janggut". janggut selalu diidentikan dengan laki-laki/ pria. Menurut kamus bahasa Inggris, barber adalah orang yang bekerja mencukur rambut. Barbershop adalah tempat untuk mencukur rambut dan merapikan janggut pria. Di Indonesia, sebagian orang lebih mengenal sebutan pangkas rambut dibandingkan dengan "Barbershop".
Barbershop adalah pangkas rambut, pangkas rambut adalah Barbershop. Sebutan yang berbeda, membuat sebagian orang membedakan barbershop dan pangkas rambut dilihat dari kebersihan, suasana, dan lokasi.
Pangkas rambut identik dengan kesan kotor, panas, dan kumuh. Sedangkan barbershop adalah tempat yang bersih, tenang, sejuk ( memiliki pendingin udara/ AC ).
2. TEORI
2.1 Pengertian Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Utilitarianisme adalah suatu paham yang menilai baik atau buruknya suatu tindakan tindakan berdasarkan manfaat atau kegunaan dari tindakan tersebut, dan siapa saja yang menerima manfaat tersebut. Paham ini menyatakan bahwa suatu tindakan pada umumnya termasuk kegiatan bisnis dikatakan “baik” jika tindakan tersebut bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat ketimbang kerugian yang diberikannya. Utilitarianisme sebagai teori sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill.
            Dalam dunia ekonomi, teori ini cocok dengan pemikiran ekonomi, karena paham ini bisa menghitung manfaat seperti saat menghitung keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :

    a  Utilitarianisme Tindakan (Act Utilitarianism)
Secara dasar Utilitarianisme Tindakan dapat dirumuskan bahwa setiap manusia harus sering malkukan perbuatan yang bermanfaat sehingga setiap tindakannya menghasilkan akibat-akibat yang baik di dunia daripada akibat buruknya. Bagi penganut aliran ini, pertanyaan pokok yang perlu diajukan dalam mempertimbangkan suatu tindakan tertentu adalah: "Apakah tindakanku yang tertentu ini, pada situasi seperti ini, kalau memperhatikan semua pihak yang tersangkut, akan membawa akibat baik yang lebih besar daripada akibat buruknya?" Bagi Utilitarianisme Tindakan tidak ada peraturan umum yang dengan sendirinya berlaku; setiap tindakan mesti dipertimbangkan akibatnya.

b.     Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Untuk mengatasi kelemahan Utilitarianisme Tindakan, maka kemudian dikembangkanlah macam etika Utilitarian yang kedua, yakni Utilitarianisme Peraturan. Dalam teori ini, yang dipermasalahkan bukan lagi akibat baik dan buruk dari masing-masing tindakan sendiri, melainkan dari peraturan umum yang mendasari tindakan itu. Karena meskipun orang tersebut melakukan perbuatan yang baik tetapi berdasarkan peraturan yang salah, maka orang tersebut tetap dianggap telah melakukan perbuatan yang salah.

Menurut Weiss terdapat tiga konsep dasar mengenai utilitarianisme sebagai berikut :
• Suatu tindakan atau perbuatan adalah benar jika tindakan itu memberikan hal terbaik untuk banyak orang yang dipengaruhi oleh tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan.
• Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan adalah benar jika terdapat manfaat terbaik atas biaya – biaya yang dikeluarkan, dibandingkan manfaat dari semua kemungkinan alternatif yang pilihan yang dipertimbangkan.
• Suatu tindakan atau perbuatan adalah benar jika tindakan atau perbuatan itu secara tepat mampu memberi manfaat, baik langsung ataupun tidak langsung, untuk masa depan pada setiap orang dan jika manfaat tersebut lebih besar daripada biaya dan manfaat alternatif yang ada.
            Utilitarianisme memiliki beberapa keuntungan yang positif, salah satunya rasional, karena segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia  selalu dianggap rasional. Begitu juga dengan ketika menentukan baik buruknya perbuatan berdasarkan teori utilitarianisme. Meskipun perbuatan tersebut menguntungkan beberapa pihak, tetapi tetap dianggap buruk karena malah merugikan orang banyak, yang dimana hal tersebut tidak dianggap rasional.



            Selain itu juga utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral, sehingga pelaku bisa bekajar mana yang baik dan mana yang buruk dalam memberikan manfaat kepada orang banyak. Utilitarianisme juga bersifat universalitas, yang berarti bahwa paham ini berlaku bagi siapa saja dan dimana saja.

2.2 Deontologi
            Deontologi dalam bahasa Yunani “deon” berarti kewajiban. Teori Deontologi merupakan teori etika yang menyatakan bahwa suatu perbuatan seseorang ditentukan oleh kewajiban yang dimiliki seseorang untuk menaati norma sosial yang berlaku. Baik buruknya perbuatan orang tersebut tidak ditentukan oleh  apakah ketaatan tersebut memberikan hasil yang menguntungkan atau tidak. Istilah Deontologi pertama kali digunakan oleh filsuf asal Jerman, Immanuel Kant. Deontologi berlawanan dengan teori teleologi, yang malah lebih mengutamakan maksud dari suatu perbuatan, serta paham pragmatis, konsekualisme dan etika kebijakan.

2.3 Analisis Biaya Manfaat (Cost and Benefit Analysis)
            Analisa ini digunakan untuk membandingkan biaya yang akan dikeluarkan oleh pelaksana bisnis atas suatu usaha/bisnis dengan kerugian yang akan diderita oleh masyarakat akibat bisnis tersebut, serta juga membandingkan keuntungan yang diterima oleh perusahaan dengan manfaat yang dinikmati oleh orang-orang sekitar.
Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba dalam kondisi apapun. Menurut paham Deontologi, perusahaan dianggap bertindak baik apabila telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan yang telah disusun berdasarkan tujuannya. Tetapi apakah kewajiban tersebut memberikan manfaat bagi orang banyak? Belum tentu, karena tujuan perusahaan belum tentu searah dengan kepentingan orang banyak. Karena itulah, dalam menentukan tujuan perusahaan, sebaiknya disusun juga tujuan moral, bukan hanya tujuan finansial. Karena dengan disusunnya tujuan moral ini, maka kegiatan perusahaan yang dilaksanakan akan searah dengan kepentingan orang banyak dan akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
            Salah satu cara untuk menyusun tujuan moral ini adalah dengan mengandalkan paham utilitarianisme sebagai dasar dalam menyusun tujuan perusahaan, kerana paham utilitarianisme bersifat rasional, yang berarti tujuan moral perusahaan juga akan diterima oleh semua pihak karena bisa diterima oleh akal sehat manusia.
             Dalam membuat kebijaksanaan bisnis, perlu dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut agar tidak merugikan orang banyak Mengumpulkan dan mempertimbangkan alternatif kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sebanyak-banyaknya.Setelah alternatif-alternatif dikumpulkan, pilihlah alternatif yang memberikan manfaat yang terbesar terhadap masyarakat.Instrumen untuk menghitung keuntungan dan kerugian bisa menggunakan analisis neraca, dan kebijakan tersebut harus dipertimbangkan dalam jangka panjang.

3. ANALISIS
            Menurut saya dengan adanya barbershop menjadi banyak pilihan atau alterantif bagi pria untuk tampil beda. Tidak hanya wanita pria juga butuh tempat yang nyaman untuk memanjakan tumbuhnya, sehingga diciptakan babershop. Karena barbershop beda dengan pangkas rambut biasa, mereka mempumya keunggulan fasilitas yang nyaman bagi pengunjungnya dibandingkan dengan pangkas rambut biasa, namun disisi negatifnya adalah harga yang dipatok cukup mahal jika dibandingkan dengan tukang cukur biasa.
4. REFERENSI

http://www.kaskus.co.id/thread/549293f3582b2eb41a8b4576/mengenal-lebih-jauh-tentang-usaha-barbershop/

Selasa, 13 Oktober 2015

TARI TOPENG REOG

TARI TOPENG REOG



PENDAHULUAN

Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

TEORI

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Tokoh-tokoh dalam seni Reog

JATHIL

Jathil adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog. Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Tarian ini dibawakan oleh penari di mana antara penari yang satu dengan yang lainnya saling berpasangan. Ketangkasan dan kepiawaian dalam berperang di atas kuda ditunjukkan dengan ekspresi atau greget sang penari

WAROK

Warok" yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan wewarah). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik.Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin)

BARONGAN

Barongan (Dadak merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagiannya antara lain; Kepala Harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau Gembong. Dadak merak, kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik - manik (tasbih). Krakap terbuat dari kain beludru warna hitam disulam dengan monte, merupakan aksesoris dan tempat menuliskan identitas group reog.

KLONO SEWANDONO

Klono Sewandono atau Raja Kelono adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman kemana saja pergi sang Raja yang tampan dan masih muda ini selalu membawa pusaka tersebut. Pusaka tersebut digunakan untuk melindungi dirinya. Kegagahan sang Raja di gambarkan dalam gerak tari yang lincah serta berwibawa, dalam suatu kisah Prabu Klono Sewandono berhasil menciptakan kesenian indah hasil dari daya ciptanya untuk menuruti permintaan Putri (kekasihnya). Karena sang Raja dalam keadaan mabuk asmara maka gerakan tarinyapun kadang menggambarkan seorang yang sedang kasmaran

BUJANG GANONG

Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa di tunggu - tunggu oleh penonton khususnya anak-anak. Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang Patih Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sakti

ANALISIS

Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.
Cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.

REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Reog_%28Ponorogo%29