KEGIATAN
CSR AQUA
PENDAHULUAN
Program
Air Bersih di NTT
Masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan mendapat akses air bersih. Padahal, air bersih merupakan faktor penting untuk mewujudkan hidup sehat. Di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur masih banyak warganya yang mengalami kelangkaan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, tak jarang mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Alhasil, banyak anak-anak yang kehilangan waktu bermain karena harus mengambil air. Di salah satu desa di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, jarak sumber air dengan rumah penduduk sangat jauh. “Dibutuhkan satu jam untuk pergi pulang membawa air dalam jerigen tiap harinya,” ujar Sustainable Development & CSR Aqua Danone Indonesia Binahidra Logiardi.
Kelangkaan air bersih memang menjadi sumber munculnya berbagai persoalan di TTS. Masa depan sekolah tak terurus karena anak-anak harus berkonsentrasi penuh mencari air bersih. Belum lagi penyakit demam berdarah, malaria, dan diare akut silih berganti mendera mereka. “Berangkat dari situlah, Aqua Danone Indonesia melalui Aqua untuk Anak Indonesia (AuAI) berkomitmen aktif membantu memperbaiki kesejahteraan anak Indonesia. Pemberdayaan masyarakat di TTS merupakan tahap pertama program Satu untuk Sepuluh yang diluncurkan hari ini. Sementara, riset awal di TTS sudah dilaksanakan Maret hingga Juni 2008. Program untuk TTS ini bakal berlangsung hingga pertengahan 2008,” ujar Brand Director Aqua, Didi Nugrahadi.
Lebih lanjut, Didi mengatakan, sebagai bentuk nyata Satu untuk Sepuluh, pihak Aqua akan menyediakan 10 liter air bersih bagi komunitas untuk kebutuhan memasak, mencuci, dan mandi dari setiap 1 liter botol Aqua ukuran 600 mililiter dan 1.500 mililiter berlabel khusus yang terjual sejak Juli 2007 sampai dengan September 2007.
Kembali ke TTS, lanjut Didi, selain penyuluhan hidup sehat, Aqua juga akan mengupayakan memperpendek jarak sumber air ke kawasan penduduk melalui titik-titik pengambilan air. Pembangunan infrastruktur semisal penempatan pipa-pipa penyaluran akan dilakukan. “Kita perpendek jarak mungkin menjadi 50 meter dari 710 meter tadi,” kata Didi. Selanjutnya, pemeliharaan menjadi perhatian Aqua pula, selain program berkesinambungan untuk mengikutsertakan warga setempat memelihara sumber air. “Kami akan pelihara itu berkelanjutan sampai dengan 10 tahun,” kata Didi. Sejatinya, tambah, Didi, di samping Satu untuk Sepuluh, masih ada dua inisiatif AuAI yang terus berlangsung yakni Danone Nations Cup (DNC) dan Ramsar Game. Tiga mata kegiatan itu terangkum dalam tiga elemen AuAI. DNC yang digelar sejak 2000 adalah festival sepak bola tahunan untuk anak-anak usia 10-12 tahun. Sampai sekarang sudah sekitar 15 juta anak seluruh dunia berpartisipasi dalam DNC. Lalu, Ramsar Game yakni board game untuk edukasi pelajar mengenai siklus air dan perlindungan.
Kemudian pada 13 Agustus 2009, Danone AQUA hari ini bersama-sama mengumumkan peluncuran program komunitas jangka panjang ”1L AQUA untuk 10 L Air Bersih” atau lebih dikenal dengan nama program lanjutan ”Satu untuk Sepuluh”. Program Satu untuk Sepuluh merupakan program penjangkauan masyarakat yang bertujuan untuk mempromosikan hidup sehat dengan menyediakan akses air bersih dan pendidikan kesehatan.
Baskorohadi Sukatmo, Brand Director, DANONE AQUA mengatakan, ”Untuk setiap liter produk AQUA berlabel khusus yang dijual, program ini berkomitmen untuk memberikan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Satu untuk Sepuluh tahap II ini merupakan kelanjutan dari program tahap pertama. Pada tahap pertama, kami telah menyediakan akses air bersih kepada lebih dari 12.000 penerima bantuan di beberapa desa di Kecamatan Boking dan Amanatun Utara di NTT. Sedangkan untuk tahap II, AQUA menargetkan untuk menjangkau 18.900 penerima bantuan di desa-desa di Kecamatan Boking, Amanatun Utara, Toianas dan Noebana di NTT.”
Kami kembali mengimplementasikan program baru di NTT mengingat proyek SUS 2007 merupakan program yang menunjukkan keberhasilan di mana telah memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat yang tinggal di TTS (Timor Tengah Selatan), NTT (Sebagai contoh, sebelum implementasi program, waktu yang diperlukan untuk memperoleh air adalah 46 menit. Sekarang diperkirakan menjadi 20 menit. Jarak tempuh untuk memperoleh air sebelum program ini dilakukan adalah 700 meter. Dan sekarang diperkirakan menjadi 200 meter).
Pertama-tama karena masalah kelangkaan air tetap menjadi suatu tantangan besar yang harus ditangani melalui pendekatan baru. Kedua – karena hal ini sejalan dengan semangat kelanjutan dan tujuan pendekatan, adalah penting untuk tetap fokus dan berkomitmen terhadap tantangan kelangkaan air ini untuk menciptakan dampak yang berkesinambungan. Implementasi program Satu Untuk Sepuluh di Nusa Tenggara Timur dilaksanakan oleh AQUA yang bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional, Action Contre la Faim (ACF). Selain itu, dalam rangka kelanjutan pemberdayaan kapasitas masyarakat lokal, kami juga bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal, yaitu YASNA dan pemerintah daerah TTS.
Rama Furry, Communications Officer, Action Contre la Faim, menjelaskan, “Terdapat tiga kunci utama yang menentukan keberhasilan program. Pertama yaitu perbaikan akses air bersih yang diukur dengan jumlah air yang tersedia dan jarak tempuh yang lebih dekat dan waktu yang lebih singkat untuk memperoleh kebutuhan air minum dan memasak bagi individu dan rumah tangga. Kedua, meningkatnya kesadaran untuk terbiasa hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan. Ketiga adalah aplikasi yang tepat melalui proses participatory dari stakeholder lokal untuk memastikan kelanjutan program”.
Dia menambahkan, “Keberhasilan program akan dievaluasi dan diukur berdasarkan peningkatan akan tiga hal tersebut. Kemajuan dilihat dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah implementasi program. Dari evaluasi ini kami dapat mengukur efektivitas program, baik secara fisik melalui instalasi akses air dan perubahan perilaku kebiasaan hidup sehat di mana menunjukkan peningkatan signifikan.
Binahidra Logiardi, Sustainable Development & Social Responsibility, DANONE AQUA, menjelaskan ” Air merupakan kebutuhan mendasar bagi kita semua, namun tidak semua orang bisa mengakses air bersih dalam kehidupannya sehari-hari. Banyak daerah di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, yang mengalami kesulitan untuk memperoleh air dikarenakan topografi daerah tersebut membutuhkan sistem infrastruktur pasokan air bersih untuk memungkinkan masyarakat sekitar agar dapat mengakses air bersih tersebut. Selain akses air bersih, sanitasi, kesehatan lingkungan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pra sejahtera juga merupakan hal penting, kesemuanya ini saling terkait. Air merupakan kehidupan, sanitasi merupakan martabat, keduanya mendukung tercapainya kesehatan lingkungan yang berkesinambungan yang pada akhirnya juga akan memberi kontribusi pada tercapainya pengembangan kesejahteraan masyarakat dunia”.
Binahidra menambahkan, “AQUA memiliki program CSR yang disebut WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan bagi masyarakat pra-sejahtera. Melalui program WASH, AQUA berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih di Indonesia”. Salah satu program WASH adalah program Satu untuk Sepuluh ini. Program Satu untuk Sepuluh sejalan dan mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia dengan target di tahun 2015.
Masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan mendapat akses air bersih. Padahal, air bersih merupakan faktor penting untuk mewujudkan hidup sehat. Di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur masih banyak warganya yang mengalami kelangkaan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, tak jarang mereka harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Alhasil, banyak anak-anak yang kehilangan waktu bermain karena harus mengambil air. Di salah satu desa di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, jarak sumber air dengan rumah penduduk sangat jauh. “Dibutuhkan satu jam untuk pergi pulang membawa air dalam jerigen tiap harinya,” ujar Sustainable Development & CSR Aqua Danone Indonesia Binahidra Logiardi.
Kelangkaan air bersih memang menjadi sumber munculnya berbagai persoalan di TTS. Masa depan sekolah tak terurus karena anak-anak harus berkonsentrasi penuh mencari air bersih. Belum lagi penyakit demam berdarah, malaria, dan diare akut silih berganti mendera mereka. “Berangkat dari situlah, Aqua Danone Indonesia melalui Aqua untuk Anak Indonesia (AuAI) berkomitmen aktif membantu memperbaiki kesejahteraan anak Indonesia. Pemberdayaan masyarakat di TTS merupakan tahap pertama program Satu untuk Sepuluh yang diluncurkan hari ini. Sementara, riset awal di TTS sudah dilaksanakan Maret hingga Juni 2008. Program untuk TTS ini bakal berlangsung hingga pertengahan 2008,” ujar Brand Director Aqua, Didi Nugrahadi.
Lebih lanjut, Didi mengatakan, sebagai bentuk nyata Satu untuk Sepuluh, pihak Aqua akan menyediakan 10 liter air bersih bagi komunitas untuk kebutuhan memasak, mencuci, dan mandi dari setiap 1 liter botol Aqua ukuran 600 mililiter dan 1.500 mililiter berlabel khusus yang terjual sejak Juli 2007 sampai dengan September 2007.
Kembali ke TTS, lanjut Didi, selain penyuluhan hidup sehat, Aqua juga akan mengupayakan memperpendek jarak sumber air ke kawasan penduduk melalui titik-titik pengambilan air. Pembangunan infrastruktur semisal penempatan pipa-pipa penyaluran akan dilakukan. “Kita perpendek jarak mungkin menjadi 50 meter dari 710 meter tadi,” kata Didi. Selanjutnya, pemeliharaan menjadi perhatian Aqua pula, selain program berkesinambungan untuk mengikutsertakan warga setempat memelihara sumber air. “Kami akan pelihara itu berkelanjutan sampai dengan 10 tahun,” kata Didi. Sejatinya, tambah, Didi, di samping Satu untuk Sepuluh, masih ada dua inisiatif AuAI yang terus berlangsung yakni Danone Nations Cup (DNC) dan Ramsar Game. Tiga mata kegiatan itu terangkum dalam tiga elemen AuAI. DNC yang digelar sejak 2000 adalah festival sepak bola tahunan untuk anak-anak usia 10-12 tahun. Sampai sekarang sudah sekitar 15 juta anak seluruh dunia berpartisipasi dalam DNC. Lalu, Ramsar Game yakni board game untuk edukasi pelajar mengenai siklus air dan perlindungan.
Kemudian pada 13 Agustus 2009, Danone AQUA hari ini bersama-sama mengumumkan peluncuran program komunitas jangka panjang ”1L AQUA untuk 10 L Air Bersih” atau lebih dikenal dengan nama program lanjutan ”Satu untuk Sepuluh”. Program Satu untuk Sepuluh merupakan program penjangkauan masyarakat yang bertujuan untuk mempromosikan hidup sehat dengan menyediakan akses air bersih dan pendidikan kesehatan.
Baskorohadi Sukatmo, Brand Director, DANONE AQUA mengatakan, ”Untuk setiap liter produk AQUA berlabel khusus yang dijual, program ini berkomitmen untuk memberikan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Satu untuk Sepuluh tahap II ini merupakan kelanjutan dari program tahap pertama. Pada tahap pertama, kami telah menyediakan akses air bersih kepada lebih dari 12.000 penerima bantuan di beberapa desa di Kecamatan Boking dan Amanatun Utara di NTT. Sedangkan untuk tahap II, AQUA menargetkan untuk menjangkau 18.900 penerima bantuan di desa-desa di Kecamatan Boking, Amanatun Utara, Toianas dan Noebana di NTT.”
Kami kembali mengimplementasikan program baru di NTT mengingat proyek SUS 2007 merupakan program yang menunjukkan keberhasilan di mana telah memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat yang tinggal di TTS (Timor Tengah Selatan), NTT (Sebagai contoh, sebelum implementasi program, waktu yang diperlukan untuk memperoleh air adalah 46 menit. Sekarang diperkirakan menjadi 20 menit. Jarak tempuh untuk memperoleh air sebelum program ini dilakukan adalah 700 meter. Dan sekarang diperkirakan menjadi 200 meter).
Pertama-tama karena masalah kelangkaan air tetap menjadi suatu tantangan besar yang harus ditangani melalui pendekatan baru. Kedua – karena hal ini sejalan dengan semangat kelanjutan dan tujuan pendekatan, adalah penting untuk tetap fokus dan berkomitmen terhadap tantangan kelangkaan air ini untuk menciptakan dampak yang berkesinambungan. Implementasi program Satu Untuk Sepuluh di Nusa Tenggara Timur dilaksanakan oleh AQUA yang bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional, Action Contre la Faim (ACF). Selain itu, dalam rangka kelanjutan pemberdayaan kapasitas masyarakat lokal, kami juga bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal, yaitu YASNA dan pemerintah daerah TTS.
Rama Furry, Communications Officer, Action Contre la Faim, menjelaskan, “Terdapat tiga kunci utama yang menentukan keberhasilan program. Pertama yaitu perbaikan akses air bersih yang diukur dengan jumlah air yang tersedia dan jarak tempuh yang lebih dekat dan waktu yang lebih singkat untuk memperoleh kebutuhan air minum dan memasak bagi individu dan rumah tangga. Kedua, meningkatnya kesadaran untuk terbiasa hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan kesehatan. Ketiga adalah aplikasi yang tepat melalui proses participatory dari stakeholder lokal untuk memastikan kelanjutan program”.
Dia menambahkan, “Keberhasilan program akan dievaluasi dan diukur berdasarkan peningkatan akan tiga hal tersebut. Kemajuan dilihat dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah implementasi program. Dari evaluasi ini kami dapat mengukur efektivitas program, baik secara fisik melalui instalasi akses air dan perubahan perilaku kebiasaan hidup sehat di mana menunjukkan peningkatan signifikan.
Binahidra Logiardi, Sustainable Development & Social Responsibility, DANONE AQUA, menjelaskan ” Air merupakan kebutuhan mendasar bagi kita semua, namun tidak semua orang bisa mengakses air bersih dalam kehidupannya sehari-hari. Banyak daerah di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, yang mengalami kesulitan untuk memperoleh air dikarenakan topografi daerah tersebut membutuhkan sistem infrastruktur pasokan air bersih untuk memungkinkan masyarakat sekitar agar dapat mengakses air bersih tersebut. Selain akses air bersih, sanitasi, kesehatan lingkungan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pra sejahtera juga merupakan hal penting, kesemuanya ini saling terkait. Air merupakan kehidupan, sanitasi merupakan martabat, keduanya mendukung tercapainya kesehatan lingkungan yang berkesinambungan yang pada akhirnya juga akan memberi kontribusi pada tercapainya pengembangan kesejahteraan masyarakat dunia”.
Binahidra menambahkan, “AQUA memiliki program CSR yang disebut WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan bagi masyarakat pra-sejahtera. Melalui program WASH, AQUA berkontribusi secara aktif dan berkelanjutan untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih di Indonesia”. Salah satu program WASH adalah program Satu untuk Sepuluh ini. Program Satu untuk Sepuluh sejalan dan mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia dengan target di tahun 2015.
TEORI
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu
konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab
perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak
mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna
untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada. Corporate Social
Responsibility (CSR)
merupakan sebuah fenomena dan strategi yang digunakan perusahaan untuk
mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya.
CSR dimulai sejak era dimana
kesadaran akan sustainability
perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan.
Kegiatan CSR akan menjamin
keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena :
1. Menurunnya gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran
lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat
setempat.
2. Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang.
3. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan
CSR yang dirancang oleh korporat.
Adapun 5 pilar yang mencakup
kegiatan CSR yaitu:
1. Pengembangan kapasitas SDM di
lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.
2. Penguatan ekonomi masyarakat
sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.
3. Pemeliharaan hubungan relasional
antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak dikelola dengan baik
sering mengundang kerentanan konflik.
4. Perbaikan tata kelola perusahaan
yang baik
5. Pelestarian lingkungan, baik
lingkungan fisik, social serta budaya.
1.Meningkatknya
kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan.
2. Adanya
beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya
pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya
pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi
perusahaan:
1.
Meningkatkan citra perusahaan.
2.
Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
3.
Memperkuat brand merk perusahaan dimata masyarakat.
4.
Membedakan perusahan tersebut dengan para pesaingnya.
5.
Memberikan inovasi bagi perusahaan
ANALISIS
Menurut saya
kegiatan CSR sangat bagus karena akan terjadi simbiosis mutualisme yang saling
menguntungkan bagi masyarakat dan perusahaan itu sendiri yang mengadakan
program CSR
SUMBER
http://aranda-luangkaly.blogspot.co.id/2012/11/kegiatan-csr-perusahaan-aqua.html
http://seputar-mahasiswa.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-csr-manfaat-csr-dan_3763.html