AGAR PERUT TAK BERBUNYI SAAT BERPUASA
Setelah kurang lebih dua jam setelah makanan dalam perut
selesai dicerna, perut kemudian menjadi kosong. Hasil perncenaan makanan akan
menghasilkan hormon yang menstimulasi saraf untuk mengirimkan pesan ke otak.
Setelah itu otak akan membalas
dengan reaksi yang membuat otot memulai gerakan peristaltik. Hal yang terjadi
adalah kontraksi ini membersihkan sisa makanan yang tertinggal saat proses
perncernaan dalam perut. Kemudian akan terjadi vibrasi dari perut kosong yang
akan membuat kita merasa kelaparan.
Pada dasarnya bunyi pada perut
disebabkan oleh kombinasi dari gerakan yang disebutkan di atas serta komponen
yang ada pada rongga usus. Biasanya perut akan berbunyi setelah 8 jam setelah
kita sahur. Itulah mengapa di siang hari saat berpuasa perut sering berbunyi.
Nah, untuk mencegahnya, pada saat
sahur sebaiknya menghindari makanan yang menghasilkan gas karena makanan ini
akan memicu bunyi perut saat kosong. Hindari makanan seperti kol dan sawi
karena dua makanan tersebut mengandung gas dan berpotensi memicu produksi asam
lambung yang berlebihan. Seperti halnya minuman bersoda yang mengandung banyak
gas, sebaiknya jangan diminum saat sahur.
Selain itu makanan berlemak
seperti coklat dan keju, mie instan dan ketan juga sebaiknya dihindari saat
bersantap sahur. Karena komposisi yang terkandung di makanan
tersebut sulit dicerna sehingga proses pencernaan lebih lama dan memicu
timbulnya gas dalam saluran pencernaan. Struktur mie instan sendiri cepat
mengembang dalam lambung sehingga dapat menghasilkan gas dalam saluran
pencernaan di perut.
Dreamers, untuk menghindari perut
berbunyi di siang hari saat berpuasa sebaiknya hindari bersantap sahur dengan
makanan yang disebutkan di atas. Tips lainnya adalah makanlah dalam porsi
sedikit-sedikit tapi banyak. Jangan langsung makan dalam jumlah besar agar
dapat mengurangi gerak peristaltik pada perut.