FOKUS MENURUN PADA SAAT BULAN PUASA
Berikut beberapa penyebab saat berpuasa menjadi sulit
fokus menurut dr Phaidon:
Penurunan
gula darah
Kadar gula darah yang menurun menyebabkan kemampuan otak untuk konsentrasi akan menurun pula. Kondisi ini umumnya terjadi di 3 hari awal puasa, setelah itu otak akan berusaha untuk beradaptasi agar bisa menyeimbangkannya. Gula darah yang menurun ini umumnya disebabkan karena salah memilih menu saat sahur. Sahur dengan menu karbohidrat sederhana seperti mi, nasi putih, roti putih, atau minuman bergula, maka kadar gula darah orang tersebut akan menurun.
Kadar gula darah yang menurun menyebabkan kemampuan otak untuk konsentrasi akan menurun pula. Kondisi ini umumnya terjadi di 3 hari awal puasa, setelah itu otak akan berusaha untuk beradaptasi agar bisa menyeimbangkannya. Gula darah yang menurun ini umumnya disebabkan karena salah memilih menu saat sahur. Sahur dengan menu karbohidrat sederhana seperti mi, nasi putih, roti putih, atau minuman bergula, maka kadar gula darah orang tersebut akan menurun.
“Kok makanan dan minuman manis
justru membuat gula darah menurun? Sebab, sesaat setelah mengonsumsi makanan
dan minuman manis gula darah memang akan naik, tapi secara cepat dan drastis.
Pada dasarnya otak tidak menyukai kadar gula darah yang terlalu tinggi, maka
otak memerintahkan hormon insulin untuk menurunkan gula darah. Selain itu, gula
darah yang terlalu tinggi juga dapat melukai dinding pembuluh darah dan
mengurangi kekebalan tubuh,” ungkap dr Phaidon.
Terlalu
banyak gorengan saat sahur
Makanan yang diolah dengan cara digoreng membuat ikatan oksigen di otak berkurang 20 persen. Mengonsumsinya terlalu banyak saat sahur akan membuat otak menjadi sulit untuk konsentrasi di hari tersebut.
Makanan yang diolah dengan cara digoreng membuat ikatan oksigen di otak berkurang 20 persen. Mengonsumsinya terlalu banyak saat sahur akan membuat otak menjadi sulit untuk konsentrasi di hari tersebut.
Kurang
minum
Saat sahur dan berbuka, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Caranya dengan menghitung 0,03 x berat badan (dalam kg). Misalnya seseorang memiliki berat badan 55 kg, maka kebutuhan cairannya adalah 0,03 x 55 = 1,65 liter air.
Saat sahur dan berbuka, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Caranya dengan menghitung 0,03 x berat badan (dalam kg). Misalnya seseorang memiliki berat badan 55 kg, maka kebutuhan cairannya adalah 0,03 x 55 = 1,65 liter air.
“Tidak selalu kebutuhan cairan
per hari itu 2 liter untuk semua orang. Dengan menggunakan rumus ini, maka
orang-orang bisa tahu seberapa banyak sebenarnya cairan yang dibutuhkan.
Kebanyakan setelah berbuka cepat merasa cukup minum, padahal sebenarnya tubuh
masih butuh,” tutur dr Phaidon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar